Padangsidimpuan,Sumtengpos- Tahapan penjaringan bakal calon Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan untuk periode 2026–2030 resmi berakhir. Pendaftaran ditutup pada Selasa (21/10/2025) pukul 16.30 WIB di ruang panitia penjaringan bakal calon rektor kampus tersebut.
Ketua Panitia Penjaringan, Ali Murni, S.Ag., M.A.P., menyampaikan bahwa hingga batas waktu penutupan, terdapat lima orang bakal calon yang telah menyerahkan berkas pendaftaran dan dinyatakan lengkap oleh panitia.
Kelima nama tersebut adalah:
1. Prof. Dr. H. Fatahuddin Azis Siregar, M.Ag.
2. Prof. Dr. H. Arbanur Rasyid, M.A
3. Prof. Dr. H. Sumper Mulia Harahap, M.Ag.
4. Prof. Dr. Darwis Harahap, S.H.I., M.Si.
5. Prof. Dr. Ansari, M.A.
Ali Murni menjelaskan bahwa penjaringan ini merupakan bagian dari tahapan penting dalam mekanisme pemilihan rektor sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Agama Nomor 68 Tahun 2015 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Rektor dan Ketua pada Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri.
“Alhamdulillah, seluruh proses pendaftaran berjalan dengan tertib dan transparan. Kami telah menerima berkas dari lima bakal calon hingga waktu penutupan pukul 16.30 WIB. Selanjutnya, panitia akan melakukan tahap verifikasi administrasi sesuai ketentuan yang berlaku,” ujar Ali Murni saat dikonfirmasi, Rabu (22/10/2025).
Ia menegaskan, panitia berkomitmen menjalankan seluruh tahapan penjaringan dengan objektivitas, transparansi, dan akuntabilitas, guna memastikan terpilihnya sosok rektor terbaik yang mampu melanjutkan arah pengembangan UIN Syahada menuju kampus unggul dan berdaya saing global.
Usai penutupan pendaftaran ini, tahapan berikutnya adalah verifikasi administrasi dan penetapan calon yang memenuhi syarat, sebelum memasuki tahap penyaringan dan pemilihan oleh Senat Universitas serta proses finalisasi di Kementerian Agama RI.
Menariknya, dari lima nama yang mendaftar, tidak termasuk rektor petahana. Menurut Ali Murni, hal ini disebabkan oleh batasan usia yang tidak lagi memenuhi syarat untuk mencalonkan diri.
“Rektor lama tidak mencalonkan kembali karena terkendala ketentuan usia sebagaimana diatur dalam regulasi,” jelasnya.
Dengan selesainya tahap penjaringan ini, dinamika pemilihan rektor UIN Syahada Padangsidimpuan dipastikan akan semakin menarik, mengingat seluruh calon merupakan akademisi berpengalaman dengan latar belakang keilmuan dan kepemimpinan yang kuat.