Panyabungan, Sumtengpos- Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, PT. Sorikmas Mining bekerja sama dengan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Mandailing Natal dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Mandailing Natal menggelar seminar dan workshop bertajuk “Hentikan Polusi Plastik”.
Kegiatan ini berlangsung di Aula Gedung Kuliah Terpadu STAIN Mandailing Natal pada Kamis, 17 Juli 2025.
Acara dibuka dengan penyerahan bantuan pendidikan dan dukungan untuk organisasi kemahasiswaan dari PT. Sorikmas Mining kepada Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) STAIN Mandailing Natal dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Mandailing Natal.
Penyerahan tersebut disaksikan oleh Wakil Ketua III STAIN Madina, Dr. Kasman, MA, yang dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kontribusi PT. Sorikmas Mining terhadap dunia pendidikan dan kepedulian terhadap lingkungan hidup.
Seminar menghadirkan tiga narasumber utama, yaitu Ahmad Sailullah, ST (Sekretaris DLH Mandailing Natal), Nanang Arianto, S.Sos.I., M.A (Dosen STAIN Madina), dan Prayogi Husada (Perwakilan PT. Sorikmas Mining).
Ahmad Sailullah dalam paparannya menekankan bahaya serius sampah plastik terhadap lingkungan. Ia menjelaskan bahwa sampah plastik mencemari air, tanah, udara, dan laut, serta berkontribusi pada gangguan kesehatan manusia dan kerusakan ekosistem. Ia mengajak peserta mulai mengelola sampah dari rumah, antara lain melalui daur ulang dan pemanfaatan sampah plastik menjadi kerajinan bernilai ekonomi.
Pemateri kedua, Nanang Arianto, menyoroti pentingnya kesadaran ekologis dari perspektif Islam. Ia menyatakan bahwa alam adalah titipan Tuhan untuk generasi mendatang, bukan warisan yang bisa dieksploitasi sesuka hati. Ia juga mendorong mahasiswa dan masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, beralih ke tas kain, serta aktif mengedukasi lingkungan sekitar tentang pentingnya pengelolaan sampah yang bijak.
Sementara itu, Prayogi Husada dari PT. Sorikmas Mining menyoroti data mencengangkan bahwa Indonesia merupakan negara penyumbang sampah plastik ke laut terbesar ketiga di dunia, dengan sekitar 350 ribu ton plastik masuk ke laut setiap tahunnya (data 2024). Ia mengajak peserta untuk menerapkan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dalam kehidupan sehari-hari, serta memulai dari tindakan kecil seperti membawa tumbler pribadi.
Sebelumnya, Manager External Relation PT. Sorikmas Mining, Ade Hendi, dalam sambutannya menekankan pentingnya perubahan perilaku masyarakat dalam membuang dan mengelola sampah. Ia berharap kegiatan ini dapat membangun kesadaran kolektif untuk menjaga kelestarian lingkungan, mengurangi ketergantungan terhadap plastik, serta mendukung kebijakan ramah lingkungan di Mandailing Natal.
Kegiatan ini dihadiri oleh mahasiswa STAIN Mandailing Natal dan perwakilan dari berbagai kampus serta organisasi mahasiswa se-Kabupaten Mandailing Natal. Harapannya, seminar dan workshop ini menjadi langkah awal terbentuknya komunitas peduli lingkungan yang aktif dalam edukasi serta aksi nyata dalam menjaga kelestarian alam di Mandailing Natal. (Hen)