Dosen Universitas Aufa Royhan melalui program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Hibah Dikti Kemenditisaintek dengan judul Pemberdayaan Pelaku Usaha Industri Kopi Rumahan dalam Produksi Kopi Hijau untuk Penurunan Berat Badan Penderita Obesitas kembali menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) di daerah. Kali ini, kegiatan difokuskan pada pendampingan Kopi Kahvi, salah satu mitra industri kopi rumahan yang tengah berupaya mengembangkan produk inovatif berbasis kearifan lokal, yakni kopi hijau. Produk ini dipilih karena memiliki potensi besar sebagai yang bermanfaat dalam membantu menurunkan berat badan, khususnya bagi penderita obesitas. Dosen Penggiat PKM ini yakni Ibu Yanna Wari harahap, M.P.H selaku ketua PKM, Ibu Nurlaila, S.Pd.,MM dan Bapak Dr.Nasirsah, M.Si selaku anggota.
Obesitas merupakan salah satu masalah kesehatan global yang prevalensinya semakin meningkat, termasuk di Indonesia. Menurut data Kementerian Kesehatan RI, prevalensi obesitas dewasa terus mengalami peningkatan dalam sepuluh tahun terakhir. Hal ini berdampak pada munculnya berbagai penyakit degeneratif seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung. Oleh karena itu, diperlukan solusi inovatif dalam mendukung gaya hidup sehat masyarakat. Kopi hijau hadir sebagai salah satu alternatif karena kandungan asam klorogenat yang tinggi, berfungsi meningkatkan metabolisme serta membantu pembakaran lemak dalam tubuh.
Melihat potensi ini, Universitas Aufa Royhan memberikan pendampingan komprehensif kepada mitra melalui tahapan pelatihan yang terintegrasi, meliputi aspek produksi, dan aspek pemasaran.
- Sosialisasi dan Rancang Bangun Plastic UV Solar Dryer
Kegiatan dasar dari pelaksaan PKM ini dilakukan dengan Langkah awal pertemuan dengan owner UD.Kopi Kahvi Ibu Asmaul Khairani Siregar. Dalam pertemuan ini kami melakukan diskusi dan penyamaan persepsi dari Teknik rancang bangun, proses kerja dan manfaat dari penggunaan Plastic UV sebagai teknologi pengering.
Gambar 1. Pertemuan dengan Owner UD. Kopi Kahvi dalam Sosialsiasi Pemanfaatan Plastic UV Solar Dryer sebagai Ruang Pengering Kopi
Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan proses rancang bangun yang melibatkan pegawai mitra, tim pelaksana dan mahasiswa. Rancang bangun dilakukan di lahan yang sesuai dengan luas rancang bangun 6×9 meter (54 cm2) dengan kebertahanan ruang sekitar ± 3 tahun. Ibu Asmaul Khairani selaku mitra PKM menyampaikan “…. Kami belum pernah menggunakan teknologi ini dalam proses pengeringan, tentu sangat terbantu dengan adanya ini. Dengan adanya ruang plastic UV ini kami juga sudah bisa melakukan proses produksi mulai pengeringan secara mandiri, dimana sebelumnya kan kami membeli dari petani itu berupa kopi yang sudah dikeringkan dan dikupas oleh petani. Kalua ada seperti ini tentu sangat bermanfaat bagi kami dan terbantu. Terlebih lagi produk kami bertambah tidak hanya kopi hitam, tapi produk kami juga bertambah dalam bentuk kopi hijau juga, dan kami juga bisa menghasilkan kualitas kopi yang lebih baik.…”ucapnya.
Hasil dari kegiatan ini adalah terbangunnya rancang bangun plastic UV solar dryer yang dapat dimanfaatkan oleh mitra dalam proses produksi kopi hijau secara lebih efisien dan higienis. Inovasi ini menjadi capaian penting karena memberikan nilai tambah pada proses pengolahan kopi rumahan, sekaligus menjadi model penerapan teknologi tepat guna pada UMKM.
Gambar 1. Bangun plastic UV solar dryer dan Proses Pengeringannya
Proses dalam menghasilkan ruang pengering Plastic UV Solar Dryer ini berlangsung selama 14 hari bersama-sama dengan mitra. Pemanfaatan ruang pengering ini memiliki kelebihan dengan waktu pengeringan lebih singkat, uap panas yang terkontrol, terhindar dari kontaminasi jamur, dan lebih higienis.
- Produksi Kopi Hijau Bersama Mitra UD.Kopi Kahvi
Kopi hijau merupakan salah satu jenis kopi yang dihasilkan secara lebih sederhana dari proses produksi kopi hitam. Perbedaan prosesnya yaitu pada proses roasting atau penyangraian, Kopi hijau tidak melalui proses sangrai seperti kopi hitam. Jadi, proses produksi kopi hijau hanya melalui tahapan petik ceri merah – pencucian dan sortir – proses pengeringan ke 1 menggunakan plastic UV selama 5-10 hari – proses pengupasan kulit menggunakan mesin huller (pengupas kulit kopi) – proses pengeringan ke 2 pasca huller dalam plastic UV solar lagi selama 2-3 hari untuk mendapatkan kadari air 11-12% – proses packing kopi hijau dalam bentuk Biji atau proses penggilingan biji kopi untuk mendapatkan kopi hijau dalam bentuk bubuk – proses packing – pemasaran produk.
Gambar 2. Proses Huller (Pengupasan kulit Kopi) dan Penggilingan Kopi Hijau
Hasil kopi hijau yang telah selesai proses pengupasan dan penggilingan kemudian hasilnya siap untuk proses pengemasan dan pemasaran. Kegiatan PKM telah berhasil menghasilkan produk kopi hijau biji dan bubuk yang telah dikemas dan siap untuk diperkenalkan kepada calon konsumen dan dipasarkan. Produk kopi hiijau sebagai produk baru dari Mitra Kopi Kahvi didampingi oleh tim PKM sebanyak 50 bungkus kopi.
Gambar 3. Produk Kopi Hijau Biji dan Kopi Hijau Bubuk
Hasil pendampingan produk diversitas kopi dalam bentuk kopi hijau telah dihasilkan sebanyak 50 bungkus. Kemudian untuk meningkatkan aspek pemasaran tim PKM melalukan pendampingan mitra dengan perluasan melalui pengenalan produk kopi hijau pada hari Jum’at/ 19 September 2025 ke Dinas UMKM Kabupaten Mandailing Natal dan kunjungan pada hari Senin/ 22 September 2025 ke Dinas UMKM Padanglawas Utara. Kantor Dinas UMKM menerima dan sangat mendukung kegiatan PKM ini dan menyampaikan produk kopi hijau merupakan produk baru dari Variasi kopi yang ada selama ini. Bapak Ahmad Tarmizi, S.Sos selaku Kepala Bidang Dinas UMKM Kabupaten Mandailing Natal menyambut baik kedatangan dari tim pengabdi yaitu Bapak Dr.Nasirsah, M.Si selaku anggota PKM bersama mitra. Pada kesempatannya pak kabid mengatakan “… kopi ini bisa dikonsumsi dan dihaluskan atau digiling ya tanpa di roasting/ sangrai. Selama ini produk kopi yang ada kami terima dan petani kopi di mandailing pun biasanya mengolahnya dalm bentuk kopi hitam. Ini menambah produk kopilah ya, kedepannya bisa diperkenalkan sebagai minuman sehat fungsional..” ucapnya.
Gambar 4. Pertemuan dengan Dinas UMKM Kabupaten Mandailing Natal dan Dinas UMKM Kabaten Padanglawas Utara
Kegiatan pendampingan mitra dalam kunjungan ini bertujuan untuk memperluas pemasaran produk kopi hijau. Dan harapannya produk ini yang dikenal oleh Masyarakat secara luas dan tentunya sebagai sumber peningkatan hasil jual/ pendapatan dari mitra, karena produk kopi hijau memang memiliki nilai jual yang lebih tinggi.
Kegiatan PKM ini kemudian berlanjut pada proses pemasaran dan penjualan produk melalui pemanfaatan platform digital yaitu melalui online pemanfaatan Instagram dan juga platform penjualan melalui tiktokshop. Pada prosesnya kegiatan dilakukan dengan sosialisasi Teknik pemasaran dengan pegawai mitra UD.Kahvi.
Kegiatan lainnya yang dilakukan juga yaitu edukasi tentang manfaat kopi hijau kepada calon konsumen di Lokasi/cafe dari Mitra dan juga kepada Masyarakat menggunakan leaflet sebagai media penyampai informasi manfaat dari Kopi Hijau.
Pelaksanaan kegiatan PKM ini terselenggara atas pendaan Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Sains dan Teknologi pada Program HIBAH PKM tahun 2025 yang di dapatkan oleh Tim Pengabdi (Ibu Yanna Wari Harahap, M.P.H selaku ketua, Ibu Nurlaila, S.Pd, MM., dan Bapak Dr.Nasirsah, M.Si selaku Anggota).
Universitas Aufa Royhan terus berkomitmen untuk mengembangkan program-program pemberdayaan masyarakat yang relevan dengan kebutuhan zaman. Melalui sinergi antara akademisi, pelaku usaha, dan masyarakat, diharapkan akan lahir berbagai inovasi yang tidak hanya meningkatkan kesejahteraan ekonomi, tetapi juga mendukung pola hidup sehat dan berkualitas.