PENGETAHUAN MAHASISWA UNIVERSITAS AUFA ROYHAN TENTANG PROGRAM MERDEKA BELAJAR-KAMPUS MERDEKA (MBKM)

Padangsidimpuan, Sumtengpos – Program MBKM menjadi salah satu unggulan pemerintah dalam mengatasi permasalahan dunia pendidikan tinggi saat ini, yaitu penyerapan tenaga kerja dan relevansi lulusan dengan dunia industri.

Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM), Kemendikbudristek menawarkan beberapa program, yakni Magang Bersertifikat, Pertukaran Mahasiswa Merdeka, Kampus Mengajar dan Studi Proyek Independen Bersertifikat yang dibuat oleh Kemendikbud tahun 2020.

Mahasiswa diharapkan dapat mengalami langsung ekosistem dunia kerja sehingga menjadi bekal kemampuan mereka dalam menjalani dunia kerja di masa depan.

Inilah bentuk transformasi dunia pendidikan yang diinginkan pemerintah, yaitu kualitas lulusan yang relevan dengan dunia kerja dan berkompetensi tinggi. Oleh sebab itu, survey implementasi dari program MBKM di perguruan tinggi sangat penting dan harus segera dilakukan.

Universitas Aufa Royhan merupakan salah satu universitas swasta di Sumatera Utara yang merupakan perubahan bentuk dari sekolah tinggi sejak tahun 2019. Universitas Aufa Royhan memiliki 2 fakultas yakni fakultas kesehatan (8 program studi) dan fakultas Bisnis dan Pendidikan Terapan (2 program studi).

Berdasarkan Indikator Kinerja Utama (IKU) Kemendikbud No. 754/P/2020 Universitas Aufa Royhan baru melaksanakan 1 program dari MBKM yaitu Kampus Mengajar dimana terdapat 16 mahasiswa (14 program studi kesehatan masyarakat dan 2 keperawatan) dan 2 dosen (1 program studi keperawatan dan 1 program studi desain fashion).

Pemanfaatan dari MBKM di Universitas Aufa Royhan belum terlaksana secara keseluruhan sehingga diperlukan penelitian terkait implementasi dari MBKM di Universitas Aufa Royhan agar lulusan dari Universitas Aufa Royhan menjadi lulusan siap kerja dan menciptakan lapangan kerja.

Berdasarkan diagram tersebut. Mayoritas Mahasiswa mengetahu sedikit tentang MBKM sebanyak 42% dan minoritas mengetahui kebijakan secara keseluruhan sebanyak 12%. Sehingga aplikasi dari program MBKM di Universitas Aufa Royhan sangat perlu dilakukan agar lulusan siap bekerja dan mampu menciptakan lapangan kerja. Tim peneliti dari laporan ini adalah Ns. Adi Antoni, M.Kep, Dr. Haslinah, M.Kes, dan Nefonavratilova Ritonga, M.K. M.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here