Padangsidimpuan, Sumtengpos – Rokok adalah salah satu ancaman Kesehatan masyarakat terbesar di dunia, Rokok telah membunuh lebih dari 8 juta orang setiap tahunnya.
Didapatkan lebih dari 7 juta kematian tersebut adalah akibat dari penggunaan rokok langsung (perokok aktif), sementara sekitar 1,2 juta adalah terpapar asap rokok orang lain (perokok pasif) (WHO, 2019).
Perokok adalah mereka yang mengkonsumsi rokok, baik secara langsung maupun tidak. Perokok langsung disebut dengan perokok aktif, sedangkan Perokok tidak langsung dapat disebut dengan perokok pasif. 25 % zat bebahaya yang terkandung dalam rokok masuk ketubuh perokok aktif sedangkan 75 % beredar di udara bebas yang beresiko masuk ketubuh orang-orang disekelilingnya (perokok pasif).
Merokok merupakan kegiatan yang sering kita jumpai di masyarakat dan aktivitas yang tidak asing lagi bagi kita dalam kehidupan sehari-hari pada saat sekarang ini.
Kegitatan ini dapat kita temui dimana saja, didaerah pedesaan maupun didaerah perkotaan, fasilitas umum, seperti tempat kerja, angkutan umum, tempat ibadah, arena kegiatan anak-anak, tempat pelayanan kesehatan dan instansi pendidikan seperti sekolah dan kampus.
Merokok menjadi masalah karena menimbulkan banyak kerugian, baik dari segi sosial, moral, ekonomi finansial, maupun kesehatan yang dapat mengakibatkan kematian atau penurunan Sumber Daya Manusia yang produktif.
Pada hari Selasa, 21 Desember 2020 tim dari Universitas Aufa Rayhan mengadakan sebuah sosialisasi kepada masyarakat khususnya tokok agama dan tokoh masyrakat yang berada di wilayah kecamatan padangsidimpuan selatan.
Tim ini diketuai oleh Ns. Hotma Royani Siregar, M.Kep dan beberapa anggota tim dosen lainnya dari Univeristas Aufa Rayhan, tujuan pelaksanaan kegiatan ini yaitu untuk mensosialisasikan tentang bahaya rokok serta membuat lokalisasi kawasan merokok di tiap kelurahan di Kecamatan Padangsidimpuan Selatan.
Kegiatan pendidikan kesehatan (penyuluhan) tentang bahaya merokok dilaksanakan di Aula Puskesmas Padangmatinggi pukul 09.00 – 11.00 WIB.
Peserta penyuluhan terdiri dari 15 kepala lingkingan, 8 kepala lurah, kepala puskesmas, kepala camat dan 11 pegawain puskesmas padangmatinggi.
Kegiatan penyulahan ini diisi oleh dua pemateri yaitu Ns. Hotma Royani Siregar, M.Kep perwakilan dari Universitas Aufa Rayhan dan dokter dari Puskesmas Padangmatinggi. Bentuk kegiatan yang dilakukan yaitu penyuluhan kesehatan dan demonstrasi.
Metode yang digunakan dalam kegiatan ini berupa ceramah dengan menggunakan slide power point. Materi yang diberikan yaitu pemberian informasi tentang bahaya merokok, bahaya asap merokok, manfaat berhenti merokok, cara berhenti morokok dan peran keluarga dan kader menciptakan rumah tanpa asap rokok.
Kemudian setelah ceramah materi, peserta diminta untuk resposnsi tanya jawab guna mengetahui pemahaman terhadap materi yang diberikan.
Sebelum melakukan kegiatan penyuluhan, pemateri memperkenalkan diri terlebih dahulu kemudian mencoba menggali pengetahuan dasar tentang rokok. Setelah menggali pengetahuan dasar kemudian pemateri mulai memaparkan materi pendidikan kesehatan mengenai keseluruhan materi rokok.
Selama kegiatan penyuluhan berlangsung tampak peserta antusias dan memperhatikan isi materi penyuluhan. Kegiatan pemberian materi berlangsung selama kurang lebih 45 menit dan di akhir sesi pemateri memberikan kesempatan kepada peserta untuk mengajukan pertanyaan terkait materi yang telah disampaikan.
Sesuai dengan tujuan kegiatan ini yaitu pembutan lokalisasi kawasan merokok dengan untuk menciptakan rumah tanpa asap rokok, tim dari Universitas Aufa Rayhan bekerja sama dengan puskesmas Padangmatinggi mengajak tokoh masyrakat dan agama untuk membuat satu tempat kawasan merokok di tiap lingkungan.
Pengadaan lokalisasi kawasan rokok ini pun disetujui oleh semua peserta serta disetujui oleh camat daerah Padangsidimpuan Selatan. Kegiatan yang dilaksanakan ini diterima antusias oleh semua peserta.
Diharapkan kegitan penyuluhan tentang bahaya rokok serta pembuatan lokalisasi kawasan merokok disetiap lingkungan bisa dilaksanakan di semua daerah di Padangsdidimpuan sehingga mencakup seluruh lapisan masyarakat lebih mengetahui dan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.