Padangsidimpuan,Sumtengpos – Program Penelitian Kebijakan MBKM dan Pengabdian Kepada Masyarakat Berbasis Hasil Penelitian dan Purwarupa PTS kerjasama Universitas Aufa Royhan dengan Ditjen Dikti Ristek Tahun 2021 melakukan pengabdian kepada masyarakat dengan judul pengabdian “Palatihan relaksasi otot progresif pada masyarakat di Desa Purwodadi Kecamatan Batunadua“ 13/12/21.
Kegiatan pengabdian ini dilakukan dalam rangka peningkatan kualitas MBKM di Perguruan Tinggi.
Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di Balai Desa Purwodadi dan di rumah masyarakat setempat.
Pelatihan ini dilaksanakan selama 12 hari. Kegiatan pengabdian masyarakat ini melibatkan perangkat desa, kader dan masyarakat Desa Purwodadi.
Dalam pelatihan ini, sebanyak 30 orang kader dan 60 orang masyarakat telah diundang untuk mengikuti pelatihan relaksasi otot progresif.
Relaksasi otot progresif merupakan salah satu jenis relaksasi yang dikembangkan oleh Edmund Jacobson (1938) yang melibatkan teknik pernapasan.
Diperlukan adanya instruktur dalam memandu individu untuk mengidentifikasi tempat yang sesuai dan nyaman dalam melakukan relaksasi ini. seperti kursi yang nyaman, tempat tidur yang nyaman serta pakaian yang mendukung dalam latihan ini seperti pakaian yang longgar dan senyaman mungkin yang dikenakan oleh masyarakat.
Praktik gerakan relaksasi otot progresif terdiri dari 15 langkah yang saling berurutan guna memudahkan dalam mengingat gerakan dan dilakukan secara sistematik, namun tidak bermasalah jika tidak dilakukan secara berurutan.
Prinsip dasar dalam melakukan gerakan relaksasi otot progresif adalah mampu merasakan ketegangan dan kondisi rileks pada kelompok otot tubuh (Antoni, 2018)
Relaksasi otot progresif merupakan latihan relaksasi yang memiliki berbagai manfaat dalam menjaga kesehatan maupun dalam penanganan penyakit.
Keefektifan PMR dapat memberikan kegunaan apabila dilakukan sekitar 15 menit dalam sehari. Jacobson (1938) melaporkan bahwa PMR menurunkan konsumsi oksigen tubuh, laju rata-rata metabolik, ketegangan otot, kontraksi ventrikuler premature, tekanan darah sistol dan diastole dan peningkatan gelombang alpha di otak.
Adapun manfaat Relaksasi otot progresif adalah sebagai berikut:
1) Relaksasi otot progresif pada diabetes melitus
• Manfaat relaksasi otot progresif pada penurunan KGD (Kadar Glukosa Darah)
• Manfaat relaksasi otot progresif pada penanganan gejala fatigue (keletihan)
2) Relaksasi otot progresif pada jantung dan pembuluh darah
• Manfaat relaksasi otot progresif pada penurunan tekanan darah
• Manfaat relaksasi otot progresif pada Kualitas hidup paska baypass coronary
3) Relaksasi otot progresif ada gagal ginjal
• manfaat relaksasi otot progresif pada penanganan gejala fatigue klien gagal ginjal
• manfaat relaksasi otot progresif pada kualitas tidur klien hemodialisa
• manfaat relaksasi otot progresif pada kecemasan dan kualitas tidur klen hemodialisa
4) Relaksasi otot progresif pada cancer
• manfaat relaksasi otot progresif pada penanganan mual dan muntah akibat kemoterapi
• manfaat relaksasi otot progresif pada kualitas tidur dan fatigue klien kanker payudara
5) Relaksasi otot progresif pada multiple sclerosis
• manfaat relaksasi otot progresif pada kualitas tidur klien multiple sclerosis
• Manfaat RELAKSASI OTOT PROGRESIF pada fatigue klien multiple sclerosis
6) Mengatasi stres dan kecemasan pada pasien skizofrenia
7) Mengurangi depresi dan serangan panic
8) Meningkatkan mood (suasana hati)
Masyarakat yang telah melakukan pelatihan otot progresif juga mengatakan merasakan dampak langsung setelah dilakukan pelatihan. Masyarakat menjadi lebih relaks setelah mempraktikkan gerakan otot progresif ini.
Harapan dari tim pengabdian kepada masyarakat, setelah pelatihan ini masyarakat yang telah dilatih mampu memberikan pelatihan kepada masyarakat lain sehingga masyarakat desa purwodadi menjadi masyarakat yang lebih sehat
