Pemanfaatan Daun Bakung (Crynum Asiaticum L) Dalam Meredakan Rematik Pada Persendian Lansia Di Desa Ujung Gurap

Padangsidimpuan,Sumtengpos – Program Hibah Pengabdian Kepada Masyarakat BIMA Tahun 2023 melakukan pengabdian kepada masyarakat dengan judul pengabdian “Pemberdayaan Masyarakat Dengan Pemanfaatan Daun Bakung (Crynum Asiaticum L) Dalam Meredakan Rematik Pada Persendian Lansia Di Desa Ujung Gurap“ 12/8/2023.

Sebelumnya ucapan terima kasih kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi atas bantuan pendanaan Program Hibah Pengabdian Kepada Masyarakat BIMA
Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Desa Ujung Gurap Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua Kota Padangsidimpuan.

Kegiatan ini digerakkan oleh Dosen Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidimpuan yang beranggotakan Nurul Hidayah Nasution, SKM, M.K.M sebagai ketua tim, Ns. Sukhri Herianto Ritonga, S.Kep, M.Kep dan Nurlaila, S.Pd, MM sebagai anggota tim serta Nova Khairani Harahap dan Della Yusra Simamora sebagai anggota tim mahasiswa.

Pelatihan ini dilaksanakan selama 12 hari. Kegiatan pengabdian masyarakat ini melibatkan perangkat desa, kader dan masyarakat lansia di Desa Ujung Gurap.

Dalam kegiatan ini, sebanyak 30 orang Masyarakat lansia telah diundang untuk mengikuti pemberdayaan masyarakat dengan pemanfaatan daun bakung (crynum asiaticum l) dalam meredakan rematik.

Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam memanfaatkan daun bakung dalam meredakan rematik pada lansia melalui pemberdayaan Masyarakat yang dilakukan oleh tim.

Kegiatan ini memiliki manfaat yang dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat, keterampilan masyarakat dengan harapan dapat menciptakan kemandirian Masyarakat sehingga lansia dapat sehat, mandiri, aktif dan produktif.

Metode yang digunakan dalam kegiatan ini berupa pemberian infromasi, demonstrasi, pelatihan, diskusi dan tanya jawab. Media yang digunakan dalam kegiatan ini adalah leaflet, buku panduan dan slide ppt.

Bahan yang digunakan dalam kegiatan ini adalah daun bakung dan minyak kelapa. Sementara alat yang digunakan adalah pisau / gunting, kompor portable, serbet / handuk kecil, tali plastic/alat yang digunakan untuk mengikat daun bakung.
Prosedur yang dilakukan yaitu :

1. Petik daun bakung segar, sekitar 2-3 helai atau sesuai kebutuhan
2. Cuci bersih dan keringkan
3. Oleskan minyak kelapa atau minyak wijen atau minyak kutus kutus
4. Panaskan diatas api kecil hingga layu, tetapi tidak sampai hitam
5. Tempelkan atau balut daun pada bagian sendi yang nyeri kemudian ikat agar tidak terlepas
6. Dilakukan rutin setiap hari, diganti minimal 2 kali sehari

Hasil akhir yang terlihat dari kegiatan ini adalah sebagian besar masyarakat lansia dapat mengetahui bahan dan alat yang diperlukan dalam pemanfaatan daun bakung sebagai upaya untuk meredakan nyeri rematik serta mengetahui secara pasti Langkah-langkah yang diperlukan dalam proses pemanfaatannya.

Masyarakat terlihat tertib dan sesuai dengan yang diarahkan oleh tim dalam kegiatan ini. Kegiatan pemberdayaan masyarakat dengan pemanfataan daun bakung (Crynum Asiaticum L) dalam meredakan rematik pada persendian lansia Di Desa Ujung Gurap berhasil dilaksanakan.

Seluruh peserta kegiatan menyatakan pengabdian masyarakat ini sangat bermanfaat karena dapat menambah pengetahuan dan keterampilan Masyarakat dalam pemanfaatan daun bakung.

Masyarakat juga merasakan dampak langsung setelah daun bakung digunakan pada bagian tubuh yang nyeri yaitu sendi kaki atau tangan menjadi lebih relaks.

Harapan dari tim pengabdian kepada masyarakat, setelah pelatihan ini masyarakat yang telah dilatih mampu memberikan pelatihan kepada masyarakat lain sehingga masyarakat Desa Ujung Gurap menjadi masyarakat yang lebih sehat

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini