MADINA,Sumtengpos– Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Mandailing Natal (Madina) melalui Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) mengadakan studium general bekerja sama dengan perusahaan pembangkit listrik tenaga panas bumi PT SMGP (Sorik Marapi Geothermal Power), Selasa (8/10/2024) pagi.
Studium general mengangkat topik bahasan tentang “strategi membangun dan mengembangkan produk UMKM bagi mahasiswa”. Kegiatan ini dibuka Ketua STAIN Madina, Prof Dr Sumper Mulia Harahap MAg melalui wakil ketua bidang kemahasiswaan, Dr Irma Suryani didampingi ketua program studi ekonomi syariah dan Presiden Mahasiswa atau ketua BEM, Alwi Ibrahim Lubis.
Sedangkan pesertanya berjumlah 200an orang mahasiswa dari berbagai program studi, terkhusus program studi ekonomi syariah dan manajemen bisnis syariah.
Sementara dari PT SMGP diwakili koordinator Community Development and media relation, Ngalim didampingi timnya yaitu Isma dan Ghina Putri. Kehadiran Ngalim sekaligus sebagai narasumber dalam kegiatan ini.
Wakil ketua STAIN Madina, Dr Irma mengucapkan terima kasih kepada PT SMGP yang bersedia memberikan support atas terselenggaranya kegiatan studium general, begitu juga kepada pengurus Dewan Mahasiswa dan panitia pelaksana.
“Kegiatan ini bermanfaat untuk menambah wawasan entrepreneur dan mengasah skill mahasiswa tentang dunia usaha. Tentunya kami mengucapkan terima kasih kepada segenap pimpinan PT SMGP atas kerja sama yang baik dengan pengurus Dema STAIN Madina, harapannya kegiatan ini melahirkan hal baru yang bersipat positif untuk pengembangan bakat mahasiswa,” kata Dr Irma
Ucapan terima kasih juga disampaikan Presiden Mahasiswa, Alwi Ibrahim. Ia menyampaikan PT SMGP telah berhasil memberdayakan masyarakat wilayah kerja perusahaan melalui pembinaan ekonomi kreatif dan UMKM.
“Sebelum terlaksana kegiatan ini kami sudah melakukan kunjungan ke lokasi project panas bumi PT SMGP bahkan ikut menyaksikan proses aktivasi sumur, hasilnya tidak ada hal membahayakan. Di sisi lain kami juga sudah melihat bahwa PT SMGP berhasil membina usaha masyarakat melalui produk UMKM. Masyarakat yang awalnya tidak punya wawasan melahirkan produk, tapi dengan hadirnya PT SMGP saat ini sudah ada beberapa produk yang dihasilkan masyarakat dan mulai beredar di pasar. Ini menurut kami suatu kemajuan, karena itulah kami mengundang SMGP untuk memberikan wawasan tentang produk UMKM bagi mahasiswa STAIN Madina, sehingga mahasiswa yang mempunyai bakat di dunia usaha bisa mengembangkan diri dengan wawasan baru hasil kolaborasi dengan PT SMGP,” kata Alwi.
Koordinator community development and media relation, Ngalim dalam paparannya menjelaskan seputar program pemberdayaan masyarakat yang telah dijalankan PT SMGP selama dua tahun terakhir. Ngalim menyebut PT SMGP memiliki lima pilar sebagai program dalam upaya membantu menyejahterakan masyarakat di wilayah kerja perusahaan yang meliputi tiga kecamatan yaitu: Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kecamatan Lembah Sorik Marapi, dan Kecamatan Panyabungan Selatan. Yang mana dari masing-masing kecamatan tersebut ada beberapa desa yang menjadi prioritas program. Kelima pilar program pemberdayaan masyarakat itu meliputi Ekonomi, Pendidikan, Kesehatan, Sosial Budaya serta Lingkungan.
“Lima pilar ini merupakan hasil pemetaan yang kami lakukan dengan turun langsung ke masyarakat. Kami melakukan diskusi langsung dengan masyarakat juga melakukan survey tentang sumber daya yang ada di desa, tujuannya adalah program yang kami jalankan nanti bisa tepat sasaran sesuai keinginan masyarakat dan sumber daya yang ada. Dan hasilnya sekarang kami sudah memberikan bantuan modal awal dan pendampingan kepada masyarakat agar usaha masing-masing kelompok dapat bejalan efektif. Saat ini ada 9 kelompok yang sudah berhasil memproduksi berbagai jenis UMKM, kami juga membantu memfasilitasi mereka mendapatkan perizinan P-IRT agar produk ini tidak lagi ada kendala ketika masuk pasar retail dan bisa beredar go nasional,” ungkap Ngalim.
Ngalim juga memberikan motivasi kepada semua mahasiswa bahwa perkuliahan itu tidak hanya semata untuk mendapatkan ijazah lalu mencari pekerjaan, tetapi masa kuliah harus dimanfaatkan sebaik mungkin guna mematangkan diri dan pemikiran, sehingga selesai kuliah mahasiswa tidak lagi bingung mau melakukan apa dan bekerja di mana.
“Masa kuliah ini harus dimanfaatkan dengan baik, harus belajar dunia usaha mulai sekarang, jangan menunda-nunda waktu. UMKM merupakan fondasi perekonomian masyarakat Indonesia karena mampu membangkitkan sektor ekonomi. PT SMGP siap kolaborasi untuk melahirkan kampus kebanggaan kita sebagai inkubator bisnis guna memulai dan mengembangkan dunia usaha bagi mahasiswa,” sebut Ngalim
Pantauan wartawan, studium general ini ditutup dengan tanya jawab dan dialog dari belasan orang mahasiswa yang ingin mendalami dunia usaha khususnya UMKM dari narasumber.