Terkenang Pernah Jadi Santri, Kapolres Tapsel Tergerak Bantu Pondok Pesantren yang Terbakar di Paluta

Tapsel, Sumtengpos– Dengan berlatar belakang seorang santri, kelembutan sosok Kapolres Tapanuli Selatan (Tapsel), AKBP Imam Zamroni, menggerakkannya untuk membantu Pondok Pesantren Syekh Ahmad Daud Nabundong Baru di Desa Gunung Tua Julu, Kecamatan Batang Onang, Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta), yang baru-baru ini sempat mengalami musibah kebakaran.

“Saya pernah merasakan kehidupan menjadi seorang santri di salah satu Pondok Pesantren di Jawa Tengah. Maka dari itu hati saya pilu dan tergerak untuk membantu adik-adik saya disini,” ungkap Kapolres saat bersilaturahmi sekaligus meninjau bantuan pembangunan 15 pondok santri di Pesantren Syekh Ahmad Daud Nabundong Baru, Sabtu (10/9/2022) pagi.

Kata Kapolres, mungkin tidak banyak batuan yang bisa diberikan. Namun suami dari Ny Fitri Imam Zamroni itu berharap bantuan pembangunan 15 pondok santri dari Polres Tapsel tersebut dapat bermanfaat untuk para santri maupun pengasuh Pesantren Syekh Ahmad Daud Nabundong Baru yang terdampak musibah kebakaran.

“Terkait pembangunan Pondok Pesantren, kemarin kami melaksanakan kegiatan peresmian Polsubsektor Halongonan bersama Bapak Bupati Paluta (Andar Amin Harahap). Beliau (Bupati) menyampaikan, kepada saya jikalau diizinkan, beliau juga turut berniat membangun pondok yang terbakar. Yang dimana, semua mekanisme prosesnya nanti akan kita bicarakan secepatnya,” tambah Kapolres.

Dalam kesempatan itu, Kapolres berpesan ke para santri, agar jadilah murid yang baik dalam menuntut ilmu agama dengan penuh semangat. Kapolres meminta para santri untuk mengejar cita-cita setinggi langit, karena untuk zaman sekarang pimpinan di pemerintahan sangat membutuhkan yang berlatar belakang keagamaan atau qolbu.

“Jangan pernah melupakan orang tua kita, karena hanya orang tua kitalah yang selalu mendoakan yang terbaik untuk kita dengan harapan kalian memiliki akhlakul karimah yang baik. Bagi orang tua, anak adalah harta/rezeki yang tidak pernah putus bagi orang tuanya sampai akhir hayat. Tetap semangat, jangan pernah putus asa dengan keadaan serba kekurangan, karena kekurangan itu adalah alat untuk membentuk karakter kita menjadi lebih baik,” pesan Kapolres.

Di Penghujung silaturahmi, Kapolres menyerahkan bantuan sosial dan tali asih secara simbolis kepada Pimpinan Pondok Pesantren, perwakilan guru, santri, dan santriwati. Adapun bantuan sosial yang diberikan, yakni 50 paket sembako yang masing-masing berisi beras 5 Kg, minyak goreng 1 Liter, gula pasir 1 Kg, susu kaleng, dan teh celup.

Sebelumnya, pada Selasa (30/8/2022) sebanyak 30 hingga 60 pondok di kawasan Pesantren tersebut terbakar hingga menimbulkan kerugian materil lebih kurang ratusan juta rupiah.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini